Irisan Kalbu
Sejak saat itu...
Sebutir debu merapi pun
Tidak ada lagi
Debu yang selalu melekat di kelopaknya
Debu yang memekarkan sekuntum bunga mawar
Bukan putik bukan kumbang
Bukan angin bukan benang sari
Serbuk debu yang melekat
Lapisan-lapisan tajam
Yang dikenang itu
Tak terlupakanlah saat-saat
Bunga memekarkan diri
Ketika memandang balik saat-saat
Ingin sekali, mau lagi, ingin lagi
Tapi sudah terlambat
Debu itu sudah tertiup angin
Dan...
Angin meniup jauh
Debu merapi yang selalu mendampinginya
Hingga...
Sehari seiris kalbu
I compose this one on my first year of senior highschool, and I got 95 for compose and read it in front of class. Fuck, yeahh....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar